Wednesday, December 16, 2009

Boikot sinetron????

Akhir akhir ini banyak dijumpai gerakan gerakan solidaritas atau apalah namanya yang memanfaatkan jejaring social pesbuk ini, tapi ada satu yang menggelitik dibenak saya begitu ada kelompok “Boikot sinetron di Indonesia”. Meskipun kebetulan saya bukan artis yang mata pencahariannya ada hubungannya dengan dunia persinetronan, tetapi kalau saya renungkan, gerakan ini koq lucu juga. Yang mendukung gerakan pasti mempunyai argument yang kuat untuk memboikot sinetron, misalnya agar masyarakat tidak dibodohi, tidak diracuni dengan fatamorgana dunia dsb dsb, Kemarin saya sempat discuss dengan teman saya ”Alessandro del paijo”, sudut pandang sintingnya justru berbeda melihat ini, mungkin bagi saya menonton berantemnya elite politik atau talk show aktivis LSM adalah tontonan yang menarik, tetapi bagi Delpaijo pasti lebih menarik menonton sinetron karena masalahnya tidak kalah kompleks, artisnya lebih ganteng dan cantik sementara toh sama sama ada skenariodibelakangnya…iya to…bener to??? Atau saya sering berharap mbok sinetron itu dibuat dengan situasi yang lebih mendekati realitas masyarakat kita, kalau dulu seperti sinetron “Keluarga Cemara” itu lho...gambarannya sich rumahnya jelek, makan saja susah,pekerjaan tokohnya kalau gak buruh pabrik,tukang becak ya petani. Tapi menurut Delpaijo , Sinetron seperti itu tidak bakalan laku, bagaimana kita bisa menikmati adegan orang mencangkul sementara tiap hari kita juga mencangkul atau bahkan menonton adegan kelaparan sementara hampir tiap hari penggemar sinetron sudah merasakan kelaparan, lalu apa menariknya menyaksikan keseharian kita sendiri? Lha mendingan nonton sinetron yang jelas jelas menjual mimpi, pemerannya luar biasa cantik dan ganteng, anaknya ABG tapi mamanya masih 30 an dan sexy, rumahnya minimal tingkat 2, mobilnya keluaran Eropa, tiap hari berantem, gak kerja tapi bisa foya foya…dan biasanya ada adegan selingkuhnya… Lebih nikmat lagi kalau pada saat nonton, kita berhalusinasi membayangkan seolah olah kita bisa seperti mereka…opo gak nikmat sekali? Mumpung ngelamun belum kena pajak…

Tuesday, July 15, 2008

Semut Ireng


Semut Ireng
Semut Ireng anak anak sapi
Kebo bongkang nyabrang kali bengawan
Keong gondhang jarak sungute
Timun wuku gotong wolu
Surabaya gegere kepati
Gegere wong ngoyak macan
Den wadhahi bumbung
Alun alun Kartosura
Gajah mekto cinancang ing tembe buri
Patine cineker ayam

Terjemahan bebas:
(Dari rakyat kebanyakan melahirkan Pemimpin Besar)
(Bila Kutu bisa menyeberang sungai)
(Bila keong bisa melihat jauh)
(Bila beban berat dipikul bersama)
(Surabaya terjadi perang besar)
(Keributan mencari pemimpin/raja)
(Ditangkap dan dipenjara)
(Suatu negara yang luas Indonesia)
(Gajah putih(Belanda) akan terjerat dibelakang hari)
(Matinya di cakar ayam(Jepang) )
Kalau mendengar tembang diatas, teringat masa kecil dimana Bapak sering nembang Semut Ireng agar aku bisa cepat Bobok (sambil mijit mijit kakiku yg kecapekan main bola, Mungkin Bapak waktu itu tidak bisa menyanyikan lagu Nina Bobok.
Tapi yang pasti tembang itu membuat tenang dan sangat membekas sampai sekarang.
(Dulu aku sering nambahin kata kata SOLO dibelakang Kebo bongkang nyabrang kali bengawan.... dan diakhir lagu aku tambahin Trondhol....setelah bapak selesai nembang patine Cineker ayam..... Dan kita tertawa bersama...)
Dan sekarang giliran aku menjadi Bapak, aku berharap bisa ura ura/Nembang seperti Bapak.
Kemarin My Son Gesit "Kaka" Panuluh liyer liyer karena kecapekan latihan tengkurep.
Terinspirasi kenangan masa lalu, Aku nembang Semut Ireng semaksimal yang aku bisa + mijit kakinya dengan harapan "Kaka" ku bisa pulas boboknya seperti aku dimasa kecil.
LHADALAH.... .kaka gak jadi bobok tapi malah nangis....
Jaman yang sudah berubah ataukah memang suaraku yang teramat payah sehingga bayipun merasa gak enak mendengarnya. ..
Ataukah "Kaka" lebih pulas tidurnya kalau aku ganti semut Ireng dengan Semut Hitam nya GODBLESS?

Friday, May 18, 2007

Long Weekend



Long weekend (Kamis Jumat Sabtu Minggu) idealnya refreshing, Ngilangin beban sejenak, ngilangin Dosa…(Eit…kalo ini biasanya malah nambah dink…) yang lebih tepat sich ngilangin tabungan juga….(Yang udah hampir ilang semua…)
Dan akupun bangun, Lihat Jam….Weleh Jam 11.30 siang….(Terserah pada mau bilang apa…ini Fakta…) “Wah ini pasti effect dari Pertemuan RT yg membahas 17-an semalem” bisikku dalam hati…(kebiasaanku memang gak mau Self koreksi tapi cari kambing abu abu dulu…he he he..)
Dan “Klik” Televisi menyala…. Berhubung gak ada Sinetron disiang hari, aku pilih acara News aja…Dan Gedubrak…Berita aneh muncul…”Sebuah Mobil Sedan jatuh dari Lantai 6 sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta”….Sambil kucek kucek mata Aku pelototin TV cembung gue biar yakin bahwa berita ini bukan kembang tidur gue…
Mobil gress yang dikendarai ibu muda beserta Suami dan anaknya yang baru pulang dari kebaktian Terjun bebas dari ketinggian lebih dari 50 meter….Uedannnn tenan….
Aku gak bisa ngomong apa apa lagi….(Selain kaget, factor perut yang sama sekali belum diisi tampaknya ikut memberi andil yang cukup besar)
Dan kembali kebiasaanku mencari kambing abu abu muncul…
Pertanyaannya
1. Apakah ibu yg baru beberapa kali belajar mengemudi itu punya SIM?
Saya berani bertaruh bahwa ibu itu punya SIM meskipun baru beberapa kali pegang kemudi. Lha wong tetangganya temannya saudaranya Delpaijo yang Babar Blas gak bisa mengemudi aja juga punya SIM koq.
Jadi kalau ukurannya SIM, ibu itu sudah layak bawa mobil sendiri. Kalau ternyata kepemilikan SIM tidak menjamin bahwa yang punya ternyata belum layak mengemudi berarti yang harus disalahkan adalah SIM-nya.
2. Apakah Tempat parkirnya sudah memenuhi standart keamanan?
Untuk pertanyaan ini, harus jelas dulu parameternya. Kalau ukurannya bergelantungan diatas KRL aja masih dianggap biasa sbg sesuatu yg tidak membahayakan, maka tembok beton tanpa penguat besi tentu sudah aman.
3. Ketiga Korban tsb jatuh sepulang dari tempat ibadah dilantai 7 pusat perbelanjaan.
Apakah memang begitu sulitkah mencari lahan untuk tempat ibadah dinegeri yang katanya menjunjung tinggi pluralisme dan bertoleransi tinggi ini?
Ataukah Tuhan sekarang memang hanya berada ditempat tempat yg lux sehingga ditempat lain yang kumuh dan miskin sudah tidak ada lagi Tuhan?
Tapi kalau pingin gampang mencari kambing abu abu, ya cukup sebut satu kata “TUHAN”.
Bahwa semua ini karena Tuhan, bukan kesalahan manusia….sudah Takdir…
Kasihan Tuhan…yang selalu dikambing abu abukan atas kebodohan ciptaannya.Eittt….Tuhan koq dikasihani…justru Aku yang pantas dikasihani karena belum makan dari pagi….

Tuesday, February 06, 2007

Hujan Jakarta dan Kisah Sedih Del Paijo

Hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya menghadirkan cerita cerita menarik disekeliling kita. Mulai dari Rumah yang berubah seperti kolam atau ada juga teman yang 3 hari gak ganti pakaian.
Dan tidak ketinggalan temen kita Del Paijo ikut berbagi cerita.
Seperti biasa setiap sore Del Paijo pulang kerja diiringi rintik hujan yang gak mau berhenti juga seakan menyindir penguasa di Jakarta agar juga sedikit merasakan rasanya tenggelam seperti penumpang Kapal Senopati dan pesawat Adam Air.
Kira kira 500 meter keluar “Pabrik” , dengan berbekal nilai 9 pada pelajaran PMP waktu SD, temen kita Del Paijo bermaksud menawarkan tumpangan gratis pada 2 orang cewek berseragam sekolah yang kehujanan dipinggir jalan. Tapi dengan sopan ditolak oleh 2 remaja tadi , “Terima kasih Pak, cuman deket koq” kata mereka.
(Busyet dari sini ke jalan raya hampir 3KM koq deket….?) gumam Del Paijo.
Del Paijo tersenyum getir sambil mengingat masa kecilnya dimana setiap sore sehabis Les Inggris dia dengan mudah mendapatkan tumpangan gratis dari Jalan Yogya-Solo sampai kekampungnya. Setiap hari selalu ada orang baik waktu itu.
Penasaran dengan kejadian ini Del Paijo meneruskan perjalanan dan kembali menawarkan tumpangan gratis kepada 3 orang Cowok yang kemungkinan juga baru pulang kerja.
Dan ternyata ketiga orang tsb lebih memilih berjalan kaki 2 km daripada menerima tumpangan Del Paijo.
Dari kejadian tsb Del Paijo menyimpulkan bahwa pelajaran PMP sulit diterapkan di Jakarta, Lebih mudah menerapkan Ekonomi buat cari untung atau Olahraga untuk berlari mengejar pencuri.
Tapi rupanya teman temannya tidak sependapat dengannya, ada 3 hal yg menurut mereka menyebabkan tidak ada yg mau menumpang Del Paijo:
1.Tampang Del Paijo mungkin seperti Om Om genit
2.Mobil butut Del Paijo terlihat seperti Taksi yang butuh penumpang
3.Kombinasi keduanya: Del Paijo terlihat seperti Sopir Taksi yang butuh duit tapi genitnya amit amit.
Tapi kesimpulannya tetap sama, Di Jakarta menolong saja sulit apalagi kalau anda minta pertolongan.
Beruntunglah Anda yang masih tinggal ditempat dimana tolong menolong dan Tepa selira masih menjadi bagian dari hidup masyarakat anda.

Thursday, January 11, 2007

Dibalik Jatuhnya Pesawat Adam Air

Rekan rekan sekalian secara sengaja maupun tidak pasti sedikit banyak mengikuti perkembangan Tragedi Jatuhnya Pesawat Adam Air tujuan Manado beberapa hari lalu.
Terlepas dari belum ditemukannya kotak hitam pesawat..( Pesawatnya aja belum ketahuan posisinya...) harus kita akui bahwa inilah cermin penerbangan domestik murah meriah kita.
Mungkin bagi rekan rekan yang pernah mencobanya dan kebetulan pernah juga mencicipi maskapai penerbangan asing bisa merasakannya sendiri.
Kalau transportasi udara saja seperti itu bagaimana dengan transportasi darat?
Yang pernah naik Kapal Ferry, Metromini, KRL atau kereta Ekonomi bisa menjawab sendiri dalam hati.
Tapi yang unik dari Tragedi terakhir ini adalah "dagelan" Informasi yang didapat masyarakat.
Pejabat tinggi dengan percaya diri tampil di Televisi membawakan berita nasib nyawa orang hanya berdasarkan sumber berita yang belum diCheck kebenarannya.
Menyedihkan sekali memang...
Lalu kenapa hal itu bisa terjadi?
Menurut pandangan saya ada 2 hal utama:
1. Menjadi orang terkenal dengan muncul di TV adalah obsesi banyak orang.
Sehingga dengan hanya bermodalkan "Kata orang" berharap bisa nampang dan seolah olah sebagai narasumber utama tanpa memikirkan akibat dari kesalahan informasi.
2. Menjamurnya Infotainment.
Saking gencarnya tayangan ini, masyarakat sampai bingung mengartikan antara Fakta dengan gosip atau membedakan penting dan tidak penting.
Parahnya lagi kalau Media massa dan Penguasa koq ya gampang percaya pada Gosip yg gak jelas sumbernya.....ck ck ck....
Tapi ya kebangeten tenan kalo tragedi koq disamakan dengan infotainment ......
Yang setuju silakan dan yang gak setuju gak apa apa....

Thursday, November 09, 2006

Catatan Dengkul Del paijo

Hari ini aku putuskan buat ganti tittle Blog yang sudah berumur lebih dari setahun.
Sebenarnya aku ingin pilih judul yg keren misal "Catatan Kaki Del Paijo" atau "Catatan Hati"..., Tapi kalau catatan tangan gue aja jeleknya minta ampun gimana kalau catatan kaki ya...
Misalnya aku pilh "Catatan Hati Del Paijo"...bisa dipastikan 101% kalau yang baca pasti ketawa duluan...ya khan...?
Maka "Catatan Dengkul Del Paijo" dirasakan sebagai pilihan yang realistis, Apalagi kalau kita amati betapa dengkul bisa menjadi sesuatu yang penting diera gombalisasi ini.
Dalam karir misalnya...Orang yang hanya modal dengkul bisa mengalahkan orang dengan modal otak yang cemerlang...Mau coba...?
Sering-seringlah anda menempelkan dengkul kelantai saat berhadapan dengan atasan atau orang yg punya kewenangan untuk menilai kinerja anda.
Itu yg saya maksud modal dengkul untuk meraih sukses.
Yang lebih serius lagi kalau kita ingin sukses dihari nanti kita juga harus sering menempelkan dengkul kita kelantai...(Note jangan samakan dengkul untuk atasan dengan dengkul untuk Tuhan lho...)
Dari 2 contoh diatas itulah kenapa aku paling tidak setuju kalau ada orang ingin meremehkan orang lain dgn memakai ungkapan...."Orang koq modal dengkul Doank...!!!!"
Bisa dipastikan dia belum mengerti benar manfaat dengkulnya...
So...apakah anda juga berniat memanfaatkan dengkul anda...?

Monday, October 30, 2006

ANTASENA THE FIRST BULLET TRAIN IN INDONESIA


Hari ini aku termasuk beruntung dapat mencicipi salah satu alat transportasi yang kelak akan masuk dalam sejarah bangsa ini.
Seperti banyak diberitakan diberbagai media Presiden SBY 3 hari yang lalu meresmikan beroperasinya Kereta Api Super Cepat pertama diIndonesia. Kereta yang diberi nama ANTASENA ini akan menempuh rute Jakarta-Yogyakarta dalam waktu 1 jam 40 menit (Bandingkan dengan kereta api Ekonomi yg memakan waktu 10 s/d 12 jam)
Sesuai namanya ANTASENA yg dalam tokoh pewayangan dikenal sbg Ksatria yg punya kesaktian Amblas Bumi, jalur kereta inipun sering Ambalas Bumi dengan melewati terowongan-terowongan yang menembus beberapa pegunungan di JABAR dan JATENG.
Aku berangkat dari rumah jam 06.00, dengan perhitungan macet dsb...aku perkirakan sebelum jam 09.00 aku sudah tiba di Stasiun GAMBIR. Dan benar saja 08.50 aku tiba di Stasiun Gambir, Aku sempatkan membeli sebotol minuman ringan di Mesin Penjual Otomatis yg sekarang tersedia persisi di Depan pintu masuk Stasiun..( Praktis ..gumamku dalam hati...)
Then...tepat 09.00 kereta perlahan meninggalkan Stasiun, Kenyamanan tempat duduk,Dinginnya AC dan kebersihan Gerbong benar-benar jauh dari gambaran kereta api Indonesia pada umumnya...(Apalagi KRL JABOTABEK...Jauhhhh....)
Rasanya gak sia-sia aku membeli tiket 260 ribu untuk perjalanan yang nyaman ini.
Selama perjalanan tak sekedippun aku memejamkan mata krn takut kehilangan moment-moment menarik diperjalanan, Tak henti-hentinya aku melongok ke jendela menikmati indahnya panorama...Inilah INDONESIAKU....Lalu aku teringat beberapa sobatku Piotr Lugowski,Steve,Masae Muraishi,Liu dll...Aku memekik dalam hati...Aku juga bisa naik Bullet Train seperti yang kalian Ceritakan....
Namun tiba-tiba lamunanku buyar krn ada yang menepuk Pundakku dari belakang dan dengan suara khasnya yg sangat aku kenal dia berkata..."Gung..Bangun dipanggil Boss tuh..Kerja koq Tidur mulu sih...."